Pertumbuhan Individu
1.1
Pengertian individu
Pengertian
Individu
menurut
bahasa
latin
berasal
dari
kata Individium,
yang artinya
tak
berbagi.
Dalam
bahasa
inggris
individu
berasal
dari
kata in dan
divided.
Yang artinya
tidak
berbagi. Jadi
Individu
merupakan
suatu
sebutan
yang dapat
di pakai
untuk
menyatakan
suatu
kesatuan
yang paling kecil
dan
terbatas.
1.2 Pengertian Pertumbuhan
pertumbuhan
ini
adalah
proses perubahan
secara
perlahan-lahan
pada
manusia
dalam
mengenal
suatu
yangsemula
mengenal
sesuatu
secara
keseluruhan
baru
kemudian
mengenal
bagian-bagian
dari
lingkungan
yang ada.
1.3 Faktor faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
1. Faktor
Biologis
warisan
biologis
yang ada
bersifat
khusus.
Artinya,
setiap
individu
tidak
semua
ada
yang memiliki
karakteristik
fisik
yang sama.
2. Faktor
Geografis
Setiap
lingkungan
fisik
yang baik
akan
membawa
kebaikan
pula pada
penghuninya.
Sehingga
menyebabkan
hubungan
antar
individu
bisa
berjalan
dengan
baik
dan
mencimbulkan
kepribadian
setiap
individu
yang baik
3.
Kebudayaan khusus
Perbedaan
kebuadayaan
dapat
mempengaruhi
kepribadian
anggotanya
Dari semua
faktor-faktor
di atas
dan
pengaruh
dari
lingkungan
sekitar
seperti
keluarga
dan
masyarakat
maka
akan
memberikan
pertumbuhan
bagi
suatu
individu.
Fungsi Keluarga
2.1 Pengertian dan Fungsi Keluarga
Keluarga
di
artikan
sebagai
suatu
satuan
sosial
terkecil
yang dimiliki
manusia
sebagai
makhluk
sosial,
yang di tandai
dengan
adanya
kerja
sama
ekonom.
Fungsi
keluarga
itu
sendiri
adalah
berkembang
biak,
mensosialisasi,
mendidik
anak,
atau
merawat
orang tua.
Bentuk
keluarga
terdiri
dari
seorang
suami,
seorang
istri,
anak-anak
dan
biasanya
tinggal
dalam
satu
rumah
yang sama
(keluarga
inti).
Secara
resmi
terbentuk
dari
hasil
perkawinan
2.2 Macam Macam
fungsi keluarga
Pengaturan
seksual
fungsi
keluarga
dalam
pengaturan seksual agar dapat
di
kontrol
dan
tidak
ada
lagi
kelahiran
di luar
nikah
serta
anak
memiliki
orang tua
yang jelas.
•Reproduksi
Keluarga
berfungsi
untuk
membentuk
keturunan.
•Sosialisasi
Sebelum
sosialisasi
dalam
masyarakat
ada
halnya
kita
bersosialisasi
terlebih
dahulu
dalam
keluarga
sehingga
terbentuknya
kepribadian.
•Kontrol
sosial
Keluarga
mempunyai
fungsi
dalam
bersosialisasi,
yaitu
bagi
individu
pada
saat
tumbuh
menjadi
dewasa
memerlukan
suatu
sistem
nilai
untuk
mengarahkan
aktivitasnya
Individu,
Keluarga
dan
Masyarakat
3.1 Pengertian keluarga
Keluarga
adalah
suatu
kelompok
yang terdiri
dari
beberapa
individu
yang terikat
dengan
adanya
hubungan
perkawinan
atau
darah.
Keluarga
yang
terdiri
dari
Ayah, ibu
dan
anak
biasanya
di sebut
dengan
keluarga
inti.
Keluarga
ini
memiliki
fungsi
dimana
individu-individu
itu
pada
dasarnya
dapat
menikmati
bantuan
utama
dari
sesamanya,serta
keamanan
dalam
hidupnya.
3.2 Golongan Masyarakat
Dalam
perkembangan
dan
pertumbuhannya
masyarakat
dapat
digolongkan
menjadi
:
•Masyarakat
sederhana.
Dalam
lingkungan
masyarakat
sederhana
(primitive) pola
pembagian
kerja
cenderung
dibedakan
menurut
jenis
kelamin.
Pembagian
kerja
berdasarkan
jenis
kelamin,
nampaknya
berpangkal
tolak
dari
latar
belakang
adanya
kelemahan.
•Masyarakat
Maju.
Masyarakat
maju
memiliki
aneka
ragam
kelompok
sosial,
atau
lebih
dikenal
dengan
sebuatan
kelompok
organisasi
3.3
Perbedaan masyarakat indusrti dan non industri
A.
Masyarakat
non industry
Terbagi
menjadi
dua
kelompok
:
1.
Kelompok
Primer
Dalam
kelompok
primer, interaksi
antar
anggota
terjalin
lebih
intensif,
lebih
erat,
lebih
akrab.
Biasa
disebut
juga
dengan
kelompok
“face to face group”.
2.
Kelompok
sekunder
Antara
anggota
kelompok
sekunder,
terpaut
saling
hubungan
tak
langsung,
formal, juga
kurang
bersifat
kekeluargaan.
B.
Masyarakat Industri
Otonomi
sejenis
juga
menjadi
ciri-ciri
dari
bagian/
kelompok-kelompok
masyarakat
industri
dan
diartikan
dengan
kepandaian/keahlian
khusus
yang dimiliki
seseorang
secara
mandiri,
sampai
pada
batas-batas
tertentu.
Laju
pertumbuhan
industri-industri
berakibat
memisahkan
pekerja
dengan
majikan
menjadi
nyata
dan
timbul
konflik-konflik
yang tak
terhindarkan,
kaum
pekerja
membuat
serikat-serikat
kerja/serikat
buruh
yang diawali
perjuangan
untuk
memperbaiki
kondisi
kerja
dan
upah.
Terlebih
setelah
kaum
industrialis
mengganti
tenaga
manusia
dengan
mesin.
Hubungan
Antar Individu keluarga dan masyarakat
4.1 Makna individu
Manusia
sebagai
makhluk
individu
mengalami
kegembiraan
atau
kecewa
akan
terpaut
dengan
jiwa
raganya
Dalam
kegembiraannya
manusia
dapat
mengagumi
dan
merasakan
suatu
keindahan,
karena
ia
mempunyai
rasa keindahan,
rasa estetis
dalam
individunya.
4.2 Makna masyakarat
merupakan
istilah
yang digunakan
untuk
menerangkan komuniti manusia yang
tinggal
bersama-sama.
Boleh
juga
dikatakan
masyarakat
itu
merupakan
jaringan
perhubungan
antara
pelbagai
individu
4.3 Makna Keluarga
Makna
keluarga
termasuk
juga
dengan
pengertian
keluarga
yg
saya
ketahui
seperti
betikut
yang terdiri
dari
Ayah, ibu
dan
anak
serta
bebarapa
orang lain yang masih
terikat
dalam
hubungan
darah
dan
saling
ketergantungan
atau
membutuhkan
satu
sama
lain.
4.4 Hubungan antara individu,
keluarga dan masyarakat
Aspek
individu,
keluarga,
masyarakat
dan
kebudayaan
adalah
aspek-aspek
sosial
yang tidak
bisa
dipisahkan.
Keempatnya
mempunyai
keterkaitan
yang sangat
erat.
Tidak
akan
pernah
ada
keluarga,
masyarakat
maupun
kebudayaan
apabila
tidak
ada
individu.
Sementara
di
pihak
lain untuk
mengembangkan
eksistensinya
sebagai
manusia,
maka
individu
membutuhkan
keluarga
dan
masyarakat.
Di samping
itu,
individu
juga
membutuhkan
kebudayaan
yakni
wahana
bagi
individu
untuk
mengembangkan
dan
mencapai
potensinya
sebagai
manusia.
Urbanisasi
5.1 Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi
adalah
perpindahan
penduduk
dari
desa
ke
kota.
Persebaran
penduduk
yang tidak
merata
antara
desa
dengan
kota
akan
menimbulkan
berbagai
permasalahan
kehidupan
sosial
kemasyarakatan.
Jumlah
peningkatan
penduduk
kota
yang signifikan
tanpa
didukung
dan
diimbangi
dengan
jumlah
lapangan
pekerjaan,
fasilitas
umum,
aparat
penegak
hukum,
perumahan,
penyediaan
pangan,
dan
lain sebagainya
5.2
Proses terjadinya urbanisasi
Proses
Terjadinya
Urbanisasi
di karenakan
faktor
urbanisasi,
antara
lain factor – factor urbanisai
di bagi
menjadi
3 yakni
:
A.
Faktor
Penarik
Terjadinya
Urbanisasi
1.
Kehidupan
kota
yang lebih
modern
2.
Sarana
dan
prasarana
kota
lebih
lengkap
3.
Banyak
lapangan
pekerjaan
di kota
4.
Pendidikan
sekolah
dan
perguruan
tinggi
lebih
baik
dan
berkualitas
B.
Faktor
Pendorong
Terjadinya
Urbanisasi
1.
Lahan
pertanian
semakin
sempit
2.
Merasa
tidak
cocok
dengan
budaya
tempat
asalnya
3.
Menganggur
karena
tidak
banyak
lapangan
pekerjaan
Di
desa
4.
Terbatasnya
sarana
dan
prasarana
di desa
5.
Diusir
dari
desa
asal
6.
Memiliki
impian
kuat
menjadi
orang kaya
C.
Keuntungan
Urbanisasi
1.Memoderenisasikan
warga
desa
2.Menambah
pengetahuan
warga
desa
3.Menjalin
kerja
sama
yang baik
antarwarga
suatu
daerah
4.Mengimbangi
masyarakat
kota
dengan
masyarakat
desa
D.
Akibat
urbanisasi
1.Terbentuknya
suburb
tempat-tempat
pemukiman
baru
dipinggiran
kota
2.Makin
meningkatnya
tuna karya
(orang-orang yang tidak
mempunyai
pekerjaan
tetap)
3.Masalah
perumahan
yg
sempit
dan
tidak
memenuhi
persyaratan
kesehatan
4.Lingkungan
hidup
tidak
sehat,
timbulkan
kerawanan
sosial
dan
criminal
1. Pertumbuhan Individu
A.
Pengertian Individu
Pengertian
Individu menurut bahasa latin berasal dari kata Individium, yang
artinya tak berbagi. Dalam bahasa inggris individu berasal dari
kata in dan divided. Yang artinya tidak berbagi. Jadi
Individu merupakan suatu sebutan yang dapat di pakai untuk menyatakan suatu
kesatuan yang paling kecil dan terbatas. (Dr.M.Mudanandar s, Ilmu Sosial
Dasar refika Aditama hal. 113).
Dapat di
uraikan bahwa Individu merupakan seorang yang tidak hanya memiliki peranan khas
di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya. Makna manusia menjadi Individu apabila pola
tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang emningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut
proses individualisasi atau aktualisasi diri.
Individu
menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1) Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas
yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun
dengan hakikat yang sama.
2) Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat
menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang
menyangkut dengan keindahan
3) Rasio atau akal pikiran,
merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala
sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4) Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama
lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut
masyarakat.
B.
Pengertian
Petumbuhan
Menurut
aliran psikologi gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses
diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai
arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan
bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu
ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru
kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep
aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses
sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga
sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.
C.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Individu
Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan individu, yaitu:
1) Faktor
Biologis
Semua
manusia normal dan sehat pasti memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala,
tangan , kaki dan lainya. Hal ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan
dalam kepribadian dan perilaku. Namun ada warisan biologis yang bersifat
khusus. Artinya, setiap individu tidak semua ada yang memiliki karakteristik
fisik yang sama.
2) Faktor
Geografis
Setiap
lingkungan fisik yang baik akan membawa kebaikan pula pada penghuninya.
Sehingga menyebabkan hubungan antar individu bisa berjalan dengan baik dan
mencimbulkan kepribadian setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan
fisiknya kurang baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain,
maka akan tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula.
3) Faktor
Kebudayaan Khusus
Perbedaan
kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti
semua individu yang ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama
juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari
semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti
keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu individu.
Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat
menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
2. Fungsi Keluarga
A.
Pengertian Keluarga
Keluarga
di artikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai
makhluk sosial, yang di tandai dengan adanya kerja sama ekonom. Fungsi keluarga
itu sendiri adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, atau merawat
orang tua. Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, anak-anak
dan biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama (keluarga inti). Secara resmi
terbentuk dari hasil perkawinan.
Dalam pertumbuhkembangan suatu individu tak dapat
terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk pertahanan terhadap serangan
penyakit sosial sejak dini. Sering kali orang tua hanya cenderung memikirkan
kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras tanpa mempedulikan bagaimana
anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan sibuk mencari uang untuk
memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat rasional dan tidak salah,
namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya materi saja tetapi juga
nonmateri.
Kesulitan para orang tua untuk mewujudkan keseimbangan
dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah yang menjadi penyebab awal
munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari dalam keluarga yang
akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan masyarakat. Misalnya, seorang
anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak harmonis.
Namun secara umum fungsi keluarga meliputi
sebagaui berikut :
1)
Pengaturan seksual
Dapat
di bayangkan apabila tidak ada keluarga maka akan terjadi seks bebas yang di
akibatkan tidak adanya pengaturan seksual. Oleh karena itu disinilah fungsi
keluarga agar pengaturan dapat di kontrol dan tidak ada lagi kelahiran di luar
nikah serta anak memiliki orang tua yang jelas.
2)
Reproduksi
Keluarga
berfungsi untuk membentuk keturunan, walaupun banyak yang berpandangan bahwa
anak akan membawa beban hidup, dan ada pula yang mengharapkan banyak anan untuk
jaminan bagi orang tua di masa depan.
3) Sosialisasi
Sebelum
sosialisasi dalam masyarakat ada halnya kita bersosialisasi terlebih dahulu
dalam keluarga sehingga terbentuknya kepribadian, sikap, perilaku, dan
tanggapan emosinya, sehingga ketika terjun dalam masyarakat dapat di terima
dengan baik.
4) Kontrol
social
Keluarga
mempunyai fungsi dalam bersosialisasi, yaitu bagi individu pada saat tumbuh
menjadi dewasa memerlukan suatu sistem nilai sebagai macam tuntunan untuk
mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir
pengembangan kepribadian
3. Individu, Keluarga dan Masyarakat
A.
Pengertian Keluarga
Keluarga
adalah suatu kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang terikat dengan
adanya hubungan perkawinan atau darah. Keluarga yang terdiri dari Ayah, ibu dan
anak biasanya di sebut dengan keluarga inti. Keluarga ini memiliki fungsi
dimana individu-individu itu pada dasarnya dapat menikmati bantuan utama dari
sesamanya,serta keamanan dalam hidupnya.
Namun
keluarga tidak hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak akan tetapi orang yang
hidup serumah bisa saja di sebut keluarga dengan ada atau tidaknya hubungan
darah.
Pengertian
Masyarakat
B.
Pengertian
Masyarakat
Menurut
Znaniecki mengatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit
biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis
tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology
suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan
dalam suatu organisasi. (F Znaniecki, 1950, p. 145).
Masyarakat
merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan
bersama, dan Budaya. Menurut Koentjaraningrat masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang
bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.
Dalam arti sempit atau arti kata masyarakat berasal dari kata bahasa Arab
“syaraka” berarti ikut serta atau berpartisipasi.
Dalam perkembangan
dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
1)
Masyarakat sederhana.
Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja
cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis
kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan
kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi
tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2)
Masyarakat Maju.
Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan
sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang
berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
C.
Kelompok
Masyarakat Non Industry dan Masyarakat
Industri
1) Masyarakat non industry
Terbagi
menjadi dua kelompok :
·
Kelompok Primer
Dalam
kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat,
lebih akrab. Biasa disebut juga dengan kelompok “face to face group”, sebab
para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling
mengenal lebih dekat, lebih akrab.
·
Kelompok sekunder
Antara
anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat interaksi, pembagian kerja,
pembagian kerja antaranggota kelompok diluar atas dasar
pertimbangan-pertimbangan rasional, Obyektif.
2)
Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai
dasar untuk mengklarifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya,
tetapi ia lebih cenderung memergunakan dua taraf klarifikasi, yaitu sederhana
dan yang kompleks. Masyarakat yang berada di antara keduanya diabaikan (Soerjono
Soekanto, 1982:190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda
bahwa kapasitas masyarakat bertambah tinggi. Solidaritas didasarkan pada
hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah
mengenal pengkhususan.
Otonomi sejenis juga menjadi ciri-ciri dari bagian/
kelompok-kelompok masyarakat industri dan diartikan dengan kepandaian/keahlian
khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas
tertentu.
Laju pertumbuhan industri-industri berakibat memisahkan
pekerja dengan majikan menjadi nyata dan timbul konflik-konflik yang tak
terhindarkan, kaum pekerja membuat serikat-serikat kerja/serikat buruh yang
diawali perjuangan untuk memperbaiki kondisi kerja dan upah. Terlebih setelah
kaum industrialis mengganti tenaga manusia dengan mesin.
4. Hubungan antara Individu Keluarga dan
Masyarakat
1) Makna Individu
Manusia sebagai makhluk individu mengalami kegembiraan atau kecewa akan
terpaut dengan jiwa raganya. Tidak hanya dengan mata, telinga, tangan, kemauan,
dan perasaan saja. Dalam kegembiraannya manusia dapat mengagumi dan merasakan
suatu keindahan, karena ia mempunyai rasa keindahan, rasa estetis dalam
individunya.
2) Makna Masyarakat
Makna masyarakat termasuk juga
dengan pengertian dari masyarakat tersebut yaitu merupakan
istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan
masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu. Dari
segi pelaksanaan, ia bermaksud sesuatu yang dibuat - atau tidak dibuat - oleh
kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan
subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
3) Makna Keluarga
Makna
keluarga termasuk juga dengan pengertian keluarga yg saya ketahui seperti
betikut yang terdiri dari Ayah, ibu dan anak serta bebarapa orang lain yang
masih terikat dalam hubungan darah dan saling ketergantungan atau membutuhkan
satu sama lain.
4) Hubungan antara individu, keluarga
dan masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah
aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan
yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan
apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan
eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan
masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya.
Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu
untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
5. Urbanisasi
A.
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah
yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara
desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial
kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung
dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak
hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu
masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda
dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti persentase
penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke
kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
B.
Proses terjadinya urbanisasi
Proses Terjadinya
Urbanisasi di karenakan faktor urbanisasi, antara
lain factor – factor urbanisai di bagi menjadi 2 yakni :
1)
Faktor Penarik Terjadinya
Urbanisasi
·
Kehidupan kota yang lebih
modern
·
Sarana dan prasarana kota
lebih lengkap
·
Banyak lapangan pekerjaan di
kota
·
Pendidikan sekolah dan
perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
2)
Faktor Pendorong Terjadinya
Urbanisasi
·
Lahan pertanian semakin
sempit
·
Merasa tidak cocok dengan
budaya tempat asalnya
·
Menganggur karena tidak
banyak lapangan pekerjaan di desa
·
Terbatasnya sarana dan
prasarana di desa
·
Diusir dari desa asal
·
Memiliki impian kuat menjadi
orang kaya
C.
Keuntungan
Urbanisasi
1)
Memoderenisasikan warga desa
2)
Menambah pengetahuan warga desa
3)
Menjalin kerja sama yang baik antarwarga
suatu daerah
4)
Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat
desa
D.
Akibat urbanisasi
1)
Terbentuknya suburb tempat-tempat
pemukiman baru dipinggiran kota
2)
Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang
yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
3)
Masalah perumahan yg sempit dan tidak memenuhi
persyaratan kesehatan
4)
Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan
kerawanan sosial dan criminal
Sumber:
3. http://riannagato77.blogspot.com/2012/01/individu-keluarga-dan-masyarakat.html
4. http://irmayouningsihdotcom.wordpress.com/2011/12/19/individu-keluarga-dan-masyarakat2/
4. http://irmayouningsihdotcom.wordpress.com/2011/12/19/individu-keluarga-dan-masyarakat2/
Matchpoint | Top Casinos in Canada 2021 | Safe & Legit
BalasHapus› casino › casino fun88 vin Looking for a trusted top online casino? At Matchpoint Casino, we are matchpoint committed to the safety of our players and ensures the safety of 더킹카지노 our games.