Audit Command Language
(ACL)
4KA06
KELOMPOK :
-
Aji
Saputro (10114679)
-
Alfiyyah
Azhar Ulfah (10114826)
-
Kurnia
Achmad (15114933)
-
Muhammad
Rayhan Varian K. (17114473)
ACL
ACL adalah sebuah software yang dirancang
secara khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit baik untuk
pengguna biasa (common/ nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert
users).
ACL dikembangkan sejak tahun 1970-an oleh Prof. Hart J. Will dari Canada dan kemudian
dikelola oleh ACL Services Ltd, Vancouver,
Canada, dan merupakan pemimpin pasar dalam teknologi pengambilan data, analisis
data, serta pelaporan (hasil survey tahunan The Institute of Internal
Auditors, USA, 2005).
ACL telah dikembangluaskan dengan fungsi untuk memenuhi kebutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis operasional di dalam perusahaan, di antaranya pada bidang audit untuk analisis data, pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan, dsb; pada bidang IT (Information Technology) untuk data migration, data cleansing, data matching, data integrity testing; selain itu juga untuk analisis, konsolidasi, rekonsiliasi data, dan pelaporan pada divisi lain seperti Keuangan, Pemasaran, Distribusi, Operasional, dan lain sebagainya.
ACL dapat membaca data dari
berbagai macam sistem yang terbentang mulai dari model sistem mainframe lama hingga ke relational database modern. ACL adalah aplikasi
yang hanya ‘read-only’, ACL tidak pernah mengubah data sumber asli sehingga
aman untuk menganalisis jenis live-data.
Keanekaragaman sumber data dan teknologi akses data, cara mengakses data juga
bervariasi dari satu sumber data ke lain. ACL membaca beberapa sumber data
secara langsung dengan mengimpor dan menyalin sumber data sehingga dapat
dianalisis.
ACL dirancang khusus untuk
menganalisa data dan menghasilkan laporan audit baik untuk pengguna biasa (common/nontechnical users) maupun pengguna ahli (expert users). Dengan menggunakan ACL, pekerjaan
auditing akan jauh lebih cepat daripada proses auditing secara manual yang
memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.
Software ini dapat melakukan akses data langsung ke dalam database ataupun dalam bentuk teks file dalam waktu yang singkat tanpa menganggu sistem yang sedang berjalan, melakukan proses verifikasi hasil dari data yang diperoleh untuk menciptakan integrasi data yang dipercaya, dan hasil analisa data yang dapat diandalkan. Semua dapat dilakukan dengan cepat, tepat, aman, dan akurat.
Software ini dapat melakukan akses data langsung ke dalam database ataupun dalam bentuk teks file dalam waktu yang singkat tanpa menganggu sistem yang sedang berjalan, melakukan proses verifikasi hasil dari data yang diperoleh untuk menciptakan integrasi data yang dipercaya, dan hasil analisa data yang dapat diandalkan. Semua dapat dilakukan dengan cepat, tepat, aman, dan akurat.
Keuntungan
menggunakan ACL
·
Dapat membantu dalam mengAkses data baik langsung (Direct) kedalam
system jaringan ataupun tidak langsung (InDirect) melalui media
lain seperti softcopy dalam bentuk teks file/report.
·
Menempatkan kesalahan dan potensial fraud sebagai
pembanding dan menganalisa file-file menurut aturan-aturan
yang ada.
·
Mengidentifikasi kecenderungan/gejala-gejala, dapat juga menunjukan dengan
tepat/sasaran pengecualian data dan menyoroti potensial area yang menjadi
perhatian.
·
Mengidentifikasi proses perhitungan kembali dan proses verifikasi yang
benar.
·
Mengidentifikasi persoalan sistem pengawasan dan memastikan terpenuhinya
permohonan dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan.
·
Aging dan
menganalisa Account Receivable/Payable atau beberapa transaksi
lain dengan menggunakan basis waktu yang sensitif.
·
Memulihkan biaya atau pendapatan yang hilang dengan pengujian data pada
data-data duplikasi pembayaran, menguji data-data nomor Invoice/Faktur
yang hilang atau pelayanan yang tidak tertagih.
·
Menguji terhadap hubungan antara authorisasi karyawan dengan supplier.
·
Melakukan proses Data Cleansing dan Data Matching atau
pembersihan data dari data-data duplikasi terutama dari kesalahan pengetikan
oleh End-User.
·
Dapat melaksanakan tugas pengawasan dan pemeriksaaan dengan lebih fokus,
cepat, efisien, dan efektif dengan lingkup yang lebih luas dan analisa lebih
mendalam. Mengidentifikasi penyimpangan (Fraud Detection) dapat
dilakukan dengan cepat dan akurat sehingga memiliki waktu lebih banyak alam
menganalisa data dan pembuktian.
- Mudah dalam
penggunaan.
- Built- in
audit dan analisis data secara fungsional
- Kemampuan
menangani ukuran file yang tidak terbatas
- Kemampuan
mengekspor hasil audit
- Pembuatan
laporan berkualitas tinggi
Manfaat ACL antara lain:
·
Bagi auditor: Penggunaan ACL akan membantu mereka dalam melaksanakan tugas audit
secara lebih terfokus, cepat, efisien, efektif, dan murah dengan lingkup yang
lebih luas dan analisis mendalam. Indikasi penyimpangan dapat dilakukan dengan
cepat, akurat, dan dengan beraneka ragam analisis menggunakan ACL sehingga
auditor dapat menemukan lebih banyak penyimpangandan memiliki lebih banyak
waktu untuk melakukan pembuktian.
·
Untuk manajemen termasuk profesi akunting dan keuangan: ACL dapat membantu
mereka dalam menganalisis data dan informasi perusahaan, pengujian pengendalian
yang telah ada, dan pembuatan laporan manajemen secara cepat dan fleksibel
·
Untuk Sumber Daya Manusia/Pemeriksa, IT, dan lainnya: Dapat melakukan sistem
pelaporan yang sesuai dengan keinginan atau laporan yang diinginkan
(independensi) dengan akurasi dan kualitas data yang sangat bagus sehingga data
pelaporan dapat dipercaya. Proses pembuatan rekapitulasi dengan sangat cepat.
5 SIKLUS DATA
ACL
• Perencanaan
Rencanakan
pekerjaan anda sebelum memulai sebuah project. Dengan merumuskan jelas tujuanya
sebelum mulai analisis, dengan mengembangkan strategi dan waktu serta sumber
daya.
• Akses
Data
Langkah
berikutnya adalah mengakses data yang digariskan dalam rencana strategis.
Dengan mencari, meminta, dan mentransfer data sebelumnya untuk membacanya
dengan ACL.
• Integritas
data Verifikasi Data
Setelah menerima
data, maka diperlukan untuk menguji integritas. Jika anda memulai project anda
tanpa harus diverifikasi terlebih dahulu data yang integritas, ada kemungkinan
tidak lengkap
atau tidak
benar.
• Analisis
Data
Dalam analisis
tahap melakukan tes yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Anda mungkin akan
menggunakan kombinasi perintah, filter, dan hitungan dalam analisis Anda.
• Pelaporan
Hasil
Tergantung pada
proyek tersebut, Anda mungkin perlu membuat laporan dari yang dihasilkan. ACL
dapat membuat berbagai jenis laporan, termasuk multiline, detail, dan ringkasan
laporan
UNSUR-UNSUR
UTAMA DATA ANALISIS ACL
1. Commands
Command
pada ACL merupakan perintah analisis standar yang ada pada ACL seperti perintah
statistik. Stratify (menstratifikasi), Aging (umur)
dsb. Perintah tersebut dapat menghasilkan output dalam bentuk file,
screen(layar), print dan grafik.
2. Expressions (Ekspresi)
Expressions
adalah pernyataan yang digunakan terutama untuk membuat filter dan computed
fields. Melakukan perhitungan, menentukan kondisi logis, atau menciptakan
nilai-nilai yang tidak ada pada data file. Expressions dapat diberi nama dan disimpan sebagai bagian dari
suatu proyek atau digunakan langsung.
- Filter
adalah ekspresi logika yang memungkinkan Anda memilih jenis data yang Anda
ingin lihat. Sebagai contoh, Anda dapat membuat Filter yang memilih hanya
records yang berada dalam rentang tanggal tertentu.
- Computed
Fields adalah dikenal juga sebagai calculated field, adalah virtual field
yang menggunakan data yang berasal dari ekspresi atau variabel tertentu.
Ini tidak berisi data fisik. Sebagai contoh, Anda dapat membuat sebuah field
baru yang merupakan hasil dari nilai-nilai di dua field lainnya. Anda juga
dapat menyisipkan ke dalam tabel nilai tertentu seperti suku bunga atau
kondisi logis..
3. Function
Function adalah sesuatu yang
pasti yang sudah ada dalam function di ACL dengan menggunakan variabel, untuk
melaksanakan suatu perhitungan atau perintah atas data yang telah ditetapkan.
4. Variable
Interface
ACL
Pada saat pertama membuka ACL,
anda akan dihadapkan layar seperti dibawah ini, dengan tampilan Welcome Tab,
Project Navigator, dan Status Bar.
Welcome
Tab
Welcome Tab merupakan tampilan
yang menunjukan macam-macam project yang pernah dibuat dan disimpan di ACL.
Karena sistem ACL sudah menggunakan sistem seperti di website, jadi anda
tinggal mengklik untuk memilihnya.
Project
Navigator
Project Navigator merupakan
tampilan dimana Tabel dan Log sedang dalam pengerjaan dalam suatu project di
ACL.
Status
Bar
Tampilan Status Bar menunjukan
informasi tentang tabel yang sedang dibuka, termasuk nama tabel tersebut,
number record, dan tampilan filter jika sedang diaktifkan.
Produk buatan ACL Services Ltd,
1. ACL GRC, berfungsi untuk mengatur
projek melalui audit, resiko, kepatuhan, keungan dan IT.
2. ACL Analytics, berfungsi untuk
menganalisis resiko dan pengendalian dimana hasilnya dibuat secara visual.
3. ACL Analytics Exchange,
berfungsi untuk melanjutkan melakukan monitor dan analisis resiko dan
pengendalian.
4. ACL Essentials, berfungi untuk
menilai proses ERP (Enterprise Resource Planning) dengan kelas tinggi dan
melakukan analisis terhadap aplikasi yang sedang dalam pengembangan.
5. ACL Direct Link for SAP ERP
& CRM, berfungsi untuk mengakses data yang berasal dari aplikasi SAP dengan
kontektor SAP bersertifikat
Fitur dan
kemampuan ACL Software Tools:
1. Universal Data Access, yaitu dapat mengakses data
dari hampir semua jenis database yang ada (DBF, XLS, Text
File, report file, Oracle, SQL, DB2, AS/400 FDF, COBOL, dsb) dan semua platform (PC, minicomputer,
dan mainframe).
2. Jumlah Data Besar, yaitu kemampuan dalam
mengakses dan memproses data dalam jumlah yang sangat besar (hingga ratusan
juta record).
3. Kecepatan Waktu Proses, kemampuannya untuk memproses
dalam waktu yang singkat walaupun data yang diproses dalam jumlah yang besar.
4. Integritas Data, dengan kemampuan mengakses
database 100% (tanpa metode sampling) serta data yang
bersifat Read Only yang dapat menjamin orisinalitas, keamanan
dan integritas data untuk pengolahan menjadi informasi yang bermanfaat
bagi user dan manajemen.
5. Automasi, pembuatan aplikasi audit
yang sangat cepat dan mudah untuk melakukan automasi analisis data untuk
efisiensi proses kerja.
6. Multi File Process, dapat digunakan untuk
menangani beberapa file sekaligus, tanpa mengganggu operasional teknologi
informasi yang dijalankan oleh perusahaan.
7. Log File Navigation, dilengkapi dengan log
file untuk pencatatan proses analisis yang telah dilakukan sehingga
menghasilkan suatu audit trail yang komprehensif.
8. Fungsi Analisis yang Lengkap, dilengkapi fungsi-fungsi
analisis yang sangat lengkap yang dapat dengan mudah dikombinasikan dalam
menghasilkan temuan-temuan yang tidak pernah terkirakan sebelumnya.
9. Pelaporan yang Handal, kemudahan untuk merancang
laporan yang handal sarat informasi yang bermanfaat serta dapat dikirimkan
secara otomatis via email atau integrasi ke dalam software aplikasi Crystal
Report.
10. IT Audit, kemudahan dalam menguji
integritas data dan menganalisis data yang ada di dalam database ataupun
menganalisis user-user yang telah masuk ke dalam suatu
jaringan/network.
Software sejenis dengan ACL
- IDEA
(Interactive Data Analysis Software)
- APG (Audit
Program Generator)
- Microsoft
Excel
- Audit Easy
- EZ-R Status
- QSAQ
- Random Audit
Assistant
- RAT-STATS
- Auto Audit
- GRC on
Demand
Langkah Awal Menggunakan
Software ACL
Tampilan
saat pertama kali membuka software ACL
Muncul
perintah Edit ACL Preferences. Isi
Start
of Century : 40, lalu klik
ok
Setelah
itu, klik File,
pilih
New Document.
Buat
nama document baru dengan nama
tertentu (mis: nama_kls) setelah
itu akan muncul tampilan
seperti
berikut:
- Input
File dengan cara klik
new sesuai dengan file yang akan dikerjakan
kemudian
akan
muncul tampilan seperti
ini
Klik
Next
Selanjutnya pastikan
titik
pilihan terletak pada Disk. Kemudian pilih Next lagi
Pada
tampilan berikutnya pilih
file yang ingin
diambil
kemudian pilih open (disini file yang digunakan
adalah file Audit_Pemasaran.DBF) Setelah
itu akan muncul tampilan
seperti
ini:
file. Kemudian
Next lagi dan
Finish
Klik OK
Setelah
itu akan diperoleh tampilan yang
masih
berantakan.
Untuk merapihkannya pertama-tama klik Window – Open
Command Log. Kemudian klik
Window lagi – Arrange All. Maka tampilan akan berubah
seperti
ini :
JOIN
Kita dapat menggunakan perintah Join
untuk bekerja dengan dua file terbuka yang
secara simultan atau
mencocokan field-field dari dua file dengan struktur yang berbeda
yang
telah
di sort untuk menghasilkan
file ke tiga.
Jika
kita ingin mencocokan dua
file, yang harus
kita
lakukan pertama kali tentukan
primary dan
secondary
file-nya
kemudian
lakukan
perintah
Join dan
hasil output merupakan file
ke
tiga
Jika
mencocokan dua file,yang harus kita
lakukan pertama kali tentukan primary dan secondary file-nya kemudian lakukan perintah Join dan hasil output merupakan file
ketiga.Yang dimaksud dengan primary file adalah file yang sedang kita
gunakan. Kita hanya dapat mempunyai satu primary file yang sedang terbuka pada suatu saat. Pada
saat
kita
membuka dua file pada saat yang sama, file
kedua yang kita gunakan disebut secondary file. Kita hanya
dapat memiliki
satu
secondary
file pada
saat yang sama.
Primary file biasanya merupakan file
terbesar.
Sebelum melakukan proses Join kita
harus melakukan perintah SORT yaitu mengatur record dalam input file secara ascending atau descending,berdasarkan field
kunci tertentu. Karena
Sort menghasilkan file data baru yang mana
hasil dari perintah sort yaitu
file data baru yang bisa
digabungkan.
A. Joining Matched
Record
Dalam menggunakan Join Matched Record,pemillihan kunci field haruslah sama
antara file primary dan file secondary.Jika terdapat lebih dari satu kunci field yang cocok dangan secondary file,ACL hanya menggunakan satu field saja dari record pertama yang cocok.Jika ada
record yang
cocok pada secondary file,ACL tidak akan
menghasilkan
sebuah output record.
Contoh 1:
Seorang Auditor
ingin mencocokkan record yang ada pada data file PERSEDIAAN.DBF dengan record pada data file HUTANG.DBF agar
auditor dapat mengetahui record
mana yang sama
pada
dua file tesebut. Auditor akhirnya memeriksa apakah record pada data file PERSEDIAAN.DBF cocok dengan record
pada data file HUTANG.DBF, dan beri nama
file baru tsb JOINMATCHED. Primary File-nya adalah SORTPERSEDIAAN (data
file PERSEDIAAN yang telah disort berdasarkan PRODNO), dimana
Primary
Fields_nya adalah semua fields.
Secondary File_nya adalah SORTHUTANG (data file
HUTANG yang telah disort berdasarkan
PRODNO), dimana
Secondary Fields_nya
adalah
semua
fields.
Langkah-langkah:
1. Aktifkan data file PERSEDIAAN lalu pilih menu Data dan klik Sort. Pada
list box Sort On pilih PRODNO, dan pada text box Name ketik SORTPERSEDIAAN,
klik OK.
2. Aktifkan data file HUTANG lalu pilih menu Data dan klik Sort. Pada list box Sort On pilih
PRODNO,
dan pada text
box
Name ketik
SORTHUTANG,
klik OK.
3. Karena SORTPERSEDIAAN merupakan Primary File, maka kita harus
aktif
pada SORTPERSEDIAAN.
4. Sorot Data dari
menu bar dan pilih Join,
lalu klik Main.
5. Sorot file SORTHUTANG dari Secondary
File.
6. Karena
data file PERSEDIAAN
dan data file
HUTANG
telah
disort
berdasarkan PRODNO, maka
Primary Keys dan Secondary Keys pada
proses Join ini adalah PRODNO.
7. Untuk meyakinkan Primary Field sudah
terurut, klik check box
Presort.
8. Pada Primary Fields list box pilih semua fields
9. Pada Secondary Fields list box pilih semua fields
10. Ketik JOIN_MATCHED pada text box To.
11. Klik tab More, pada Scope klik radio button All, lalu klik radio button Matched
record
12. Klik
OK, maka jendela Command Log akan
menampilkan:
Jendela view akan menampilkan
:
Artinya :
Pada Command Log disebutkan
102 records produced dan 50 records bypassed, hal ini berarti ada 102 record dalam file PERSEDIAAN yang cocok dengan
file
HUTANG pada
perintah JOINMATCHED dan
ada
50 record dalam file
PERSEDIAAN yang tidak cocok dengan file HUTANG pada perintah
JOINMATCHED.
B. Joining Unmatched Record
Apabila
kita memilih pilihan output adalah Joining Unmatched Record maka
ACL hanya akan menampilkan record-record yang dari primary
file yang tidak sama atau tidak
cocok
dengan secondary file.
Contoh 1 :
Sama seperti contoh pada Joining Matched Record,tetapi tidak perlu memberikan
Secondary
Fields,dan yang diperiksa adalah ketidakcocokan antara record pada file PERSEDIAAN.DBF dengan record pada file HUTANG.DBF,
beri nama file baru tsb JOIN_UNMATCHED!
Langkah - langkah :
Langkah - langkah :
1.
Langkah 1 s/d langkah
8
sama seperti
langkah
pada contoh
Joining
Matched
Record.
2.
Ketik JOIN_UNMATCHED pada text box To.
Jendela view
akan
menampilkan :
Artinya :
Pada Command Log disebutkan
50 records produced dan 102 records bypassed, hal ini berarti ada 50 record dalam file
PERSEDIAAN yang cocok dengan file HUTANG pada
perintah JOINUNMATCHED dan
ada 102 record dalam
file PERSEDIAAN yang tidak cocok dengan file HUTANG pada perintah
JOINUNMATCHED.
Kasus 1 (JOIN_MATCHED) :
Seorang
Auditor ingin mencocokkan record yang ada pada data file GAJI.DBF
dengan record pada data file MAS_PEG.DBF agar auditor dapat mengetahui record mana yang
sama pada dua file tesebut. Auditor akhirnya memeriksa apakah record pada data file
GAJI.DBF cocok dengan record pada data file MAS_PEG.DBF, dan beri nama
file baru tsb JOIN_MATCHED1. Primary File-nya adalah SORTGAJI (data file GAJI yang telah disort
berdasarkan
EMPNO), dimana
Primary Fields_nya
adalah semua fields.
Secondary File_nya adalah SORTMAS_PEG (data
file MAS_PEG yang telah disort berdasarkan EMPNO), dimana Secondary Fields_nya adalah semua
fields.
Kasus 1 (JOIN_UNMATCHED) :
Sama seperti contoh pada Joining Matched Record,tetapi tidak perlu memberikan
Secondary
Fields,dan yang diperiksa adalah ketidakcocokan antara record pada file
GAJI.DBF dengan record pada file MAS_PEG.DBF , beri nama
file baru tsb JOIN_UNMATCHED!
Kasus 2 (JOIN_MATCHED) :
Periksalah apakah record pada data file HUTANG.DBF cocok dengan record pada data
file VENDOR.DBF,dan beri nama
file baru tsb JOINMATCHED. Primary File
VENDOR_NO nya adalah SORTHUTANG (data file
HUTANG yang
telah disort berdasarkan VENDOR_NO), dimana
Primary Fields_nya adalah semua fields. Secondary File_nya adalah SORTVENDOR (data file
VENDOR yang telah disort berdasarkan VENDOR_NO),
dimana Secondary
Fields_nya adalah semua fields.
Kasus 2 (JOIN_UNMATCHED) :
Sama seperti contoh pada Joining Matched Record,tetapi tidak perlu memberikan
Secondary Fields,
dan yang
diperiksa adalah ketidakcocokan
antara
record pada
file
HUTANG.DBF dengan record pada file VENDOR.DBF , beri nama file baru
tsb JOIN_UNMATCHED!
MERGE
Perintah Merge merupakan pilihan
pemrosesan untuk banyak file.
Perintah Merge mengkombinasikan (menggabung)
dua file yang mempunyai struktur record yang identik ke dalam file ketiga. Kedua file biasanya diurutkan secara
ascending sebelum dilakukan
perintah Merge.
Contoh:
Auditor bagian pemasaran (Audit_Pemasaran)
diminta untuk membuat
file baru yang memisahkan jenis pekerjaan yang ada di
perusahaan.
Auditor diminta untuk memisahkan
data para Designer. Agar tidak
terjadi kesalahan
dan
agar
mengetahui secara rinci jumlah
Designer pada perusahaan, langkah
awal Auditor adalah
memisahkan
para Designer berdasarkan Jenis Kelamin dengan
cara di extract. Extract 1 Pekerjaan
Designer dan
Jenis
Kelamin laki-laki
di save dengan nama MaleDesigner. Extract
2 Pekerjaan Designer
dan Jenis Kelamin Perempuan
di save dengan nama FemaleDesigner. Kemudian Auditor membuat file baru dengan
nama CompanyDesigner. (Kunci unik:
JOB)
Buatlah file
baru dengan nama CompanyDesigner menggunakan perintah Merge!
Langkah - langkah :
A.
Menciptakan
Extract
pertama
1. Aktifkan
data file Audit_Pemasaran
2. Pilih Data
dari menu bar lalu klik
Extract
3. Pada Main,
klik radio button Record
4. Klik If, isi kolom
Expression dengan rumus : JOB = „DESIGNER‟ AND
SEX
= „M‟
5. Klik Verify lalu
klik Ok
6. Pada text
box To ketik MaleDesigner,
klik Ok
B. Menciptakan
Extract
kedua
1.
Aktifkan data
file Audit_Pemasaran
2.
Pilih
Data dari menu bar lalu
klik Extract
3.
Pada Main, klik radio button Record
4.
Klik If,
isi kolom Expression dengan
rumus : JOB = „DESIGNER‟ AND
SEX
= „F‟
5.
Klik
Verify lalu klik Ok
6.
Pada text box To ketik FemaleDesigner, klik Ok
C. Menggabungkan Extract 1
dan Extract 2
1.
Aktif
pada file Extract 1 (MaleDesigner)
2.
Pilih
Data lalu klik Merge
3.
Klik
dropdown Secondary File lalu
pilih Extract 2 (FemaleDesigner)
4.
Klik
JOB pada list box Primary Keys dan Secondary Keys
5.
Cek Presort pada checkbox
apabila belum terchecklist
6.
Pada text box To ketik CompanyDesigner
7.
Klik
Ok, Jendela Command Log akan
menampilkan:
Analisis: Dari hasil pada Command Log
diketahui bahwa dari
42 karyawan
di perusahaan, terdapat
10 karyawan yang bekerja sebagai
Designer, diantaranya 6 orang berjenis
kelamin laki-laki dan 4 orang
berjenis
kelamin perempuan.
Kasus
1 :
Auditor diminta untuk menganalisis pajak
karyawan.
Perusahaan
ingin mengetahui berapa jumlah
karyawan yang
besar pajaknya tidak lebih
dari 600. Hal ini
untuk mempermudah perusahaan
dalam pengurusan data karyawan dalam file Gaji karyawan.
Auditor
menganalis Gaji Bersih karyawan yang kurang dari
2000 dan Pajak kurang dari
600 dengan cara extract
dan di save dengan nama LowPay.
Kemudian,
menganalisis Gaji Bersih
karyawan yang lebih
besar dari 2000 dan Pajak kurang
dari
600, di extract dengan nama HighPay. Kemudian menggabungkan dan
menyimpan
2 file yang telah
di extract dengan nama
StandarTax.
(Kunci unik: Cheque_no)
Kasus
2 :
Auditor diminta untuk membuat file baru dari file persediaan.DBF yang memisahkan jumlah
barangyang harga jualnya dibawah 20. File baru tersebut diberi nama oleh
auditor dengan nama
MERGE_SALE. Extract
1didapat
dari 50 record pertama dan di save
dengan nama Extract1. Extract 2 SALEPR lebih
kecil dari 20 di save dengan nama Extract2. (Kunci unik:LOC)
RELATION
Gunakan
Relation
untuk mempermudah user
dalam melihat hubungan relasi antara
field dalam 2 atau lebih file.
Pada Relation
sering digunakan istilah parent file dan child file.
Parent file adalah file induk yang memiliki
beberapa field atau data yang sama
dengan child file, sedangkan child file adalah file yang akan dihubungkan dengan parent file. Dalam proses relation,
field kunci harus diindex terlebih
dahulu. Fungsi Index
sama seperti fungsi sort, yaitu mengurutkan
data.
Contoh :
Sebuah perusahaan melakukan kekeliruan pada
jumlah hutang
yang dimilikinya.
Perusahaan tersebut
menginginkan
seorang auditor untuk mengindentifikasi apakah jumlah hutang sudah sesuai
dengan
vendornya dan
juga apakah
jumlah hutang
sudah sesuai
dengan jumlah barang yang dibeli dan harga
per
unitnya. Maka dari itu auditor melakukan relasi data dari file HUTANG, AUDIT_MANUFAKTURING dan VENDOR.DBF,
dimana
field kuncinya adalah PRODNO (Product Number) untuk file
AUDIT_MANUFAKTURING dan VENDOR_NO untuk
file VENDOR.DBF. Field- field yang ditambahkan adalah QUANTITY dan UNCST
(Unit Cost) dari data file HUTANG,Audit_MANUFAKTURING.CSTDTEdanAudit_MANUFAKTURING.MI NQTY dari data file Audit_MANUFAKTURING, VENDOR.CIT dan VENDOR.ZIP
dari data file VENDOR.
Langkah-langkah:
A. Mendefinisikan Rencana
1. Data
file HUTANG sebagai parent file.
2. Data
file Audit_MANUFAKTURING dan VENDOR.DBF
sebagai child files.
3. HUTANG dan
Audit_MANUFAKTURING dapat dihubungkan dengan field
PRODNO.
4. HUTANG dan VENDOR.DBF
dapat dihubungkan
dengan field VENDOR_NO.
5. Indexlah
Audit_MANUFAKTURING
berdasarkan
key field PRODNO dan
VENDOR.DBF berdasarkan
key
field VENDOR_NO.
B. Mengindex
File Child :
1. Untuk
mengindex Audit_MANUFAKTURING, aktif pada
data
file
Audit_MANUFAKTURING
2. Pilih Data
dari menu bar, lalu klik Index.
3. Pada list
box
Index On
klik PRODNO untuk memilih
key field
yang
akan
diindex.
4. Dalam
kotak To,
ketik
INDEX_
PRODNO untuk memberi
nama file index.
5.
Klik OK. Jumlah record yang diindex akan
tampak
di kotak status line bagian
tengah. ACL menayangkan hasilnya dalam window
Command log:
6. Untuk mengindex VENDOR_DBF, aktif pada data file VENDOR_NO.
7. Ulangi
langkah 2
s/d langkah 5, tetapi pada list
box
Index On klik
VENDOR_NO, dan
pada kotak To ketik INDEX_VENDOR.
8. Klik Ok. Kemudian akan muncul
hasil seperti pada kotak command
log berikut:
C. Menetapkan Relasi Data :
1. Aktif di parent file, yaitu data file HUTANG, lalu pilih Data pada menu bar dan
klik Relations. Dalam
list box Relate on, pilih
field PRODNO.
2. Klik dropdown
Related File, pilih Audit_Manufakturing
sebagai file
child.
Ketika anda memilih Related File, ACL menampilkan Using Index untuk file tsb,
yaitu INDEX_PRODNO. Klik INDEX_PRODNO tsb yang berada
pada
kotak Using Index.
3. Klik Relate. ACL menampilkan hubungan dalam list box Relationship. Kotak dialog
Relationship tetap terbuka sampai anda mengklik Done, hal ini untuk
memungkinkan anda memilih
multiple relationship.
D. Menciptakan Relasi Kedua :
1. Klik field
VENDOR_NO dalam list
box Related on.
2. Klik dropdown Related File dan pilih VENDOR.
3. Klik INDEX_ VENDOR pada list
box Using Index,
lalu klik Relate.
4. Klik Done, jendela Command Log akan menampilkan:
E. Menambahkan Kolom dari
File yang Terhubung
(Child File) ke Parent
File:
1. Pada jendela Overview, drag icon
[Views] ke jendela Command Log atau jendela
View untuk membuka tampilan kosong file HUTANG.
2. Pada From Input File HUTANG, dalam list box Available Fields double klik QUANTITY dan
UNIT_COST, VENDOR_NO, dan
PRODNO untuk
mengcopynya ke list box Selected Fields.
3. Klik dropdown
From Input File dan pilih AUDIT_MANUFAKTURING, maka list box Available Fields berubah dengan menampilkan
nama field dari file AUDIT_Manufakturing. Nama
field didahului dengan
nama Related File.
Hal
ini untuk mempermudah
melihat dengan
cepat dari
file
mana field tersebut
berasal.
4. Dalam list box Available Fields, double klik Audit_Manufakturing.CSDTE dan
Audit_Manufakturing.MINQTY.
5. Pilih VENDOR dari dropdown From Input File, maka ACL mengubah list box
Available Fields dengan menampilkan nama
field dari file VENDOR.
6. Double klik
VENDOR.VENDOR_CIT
dan VENDOR.VENDOR_ZIP
untuk
mengcopynya ke list box Selected Fields.
7. Klik OK,
jendela View akan menampilkan:
Kasus 1 :
Sebuah perusahaan melakukan pengecekan pada file
Master Pegawai apakah sudah
sesuai antara pekerjaan pegawai dengan gajinya. Maka dari itu perusahaan menginginkan
auditor untuk merelasikan data
file
MAS_PEG,
AUDIT_PEMASARAN
dan GAJI.DBF, dimana field kuncinya adalah JOB untuk file AUDIT_PEMASARAN dan WORKDEPT
untuk file GAJI.DBF. Field-field yang ditambahkan adalah FIRSTNME dan LASTNAME dari
data file MAS_PEG, Audit_PEMASARAN.EDLEVEL dan
Audit_PEMASARAN.SALARY dari data
file Audit_PEMASARAN, GAJI.EMPNO
dan GAJI.PAYDATE dari
data file GAJI.
Kasus 2 :
Sebuah perusahaan melakukan kekeliruan pada
jumlah gaji yang diberikan kepada para pegawai. Maka dari itu perusahaan meminta auditor untuk melakukan
relasi data file HUTANG, VENDOR.DBF dan PERSEDIAAN.DBF,
dimana field kuncinya adalah VENDOR_NO untuk file VENDOR dan PRODNO untuk file PERSEDIAAN. Field- field yang dihubungkan adalah UNCST dan
QUANTITY dari
data file HUTANG, VENDOR_NO dan VENDOR_STA dari data file
VENDOR, PRCDTE dan PRODNO dari
data file persediaan.
FILTER
Filter adalah suatu jenis khusus dari expression yang digunakan untuk
mengidentifikasikan record yang sesuai dengan sekumpulan kriteria tertentu. Filter dapat digunakan sebagai
filter lokal atau filter
global.
A. FILTER LOKAL
Suatu local filter dapat dikatakan sebagai satu contoh logical expression. Local filter digunakan ketika
sebuah perintah tunggal
dijalankan satu kali saja. Local filter
juga dapat digunakan untuk membuat pengecualian-pengecualian.
Contoh 1:
Seorang auditor ingin mengetahui seberapa
banyak harga jual yang lebih kecil dari biaya
satuannya supaya auditor dapat
memperhitungkan besar
laba ataupun
rugi pada perusahaan manufakturnya. Auditor akhirnya membuat suatu filter untuk harga jual
(SALEPR) yang nilainya lebih
kecil dari unit costnya (UNCST) dan menyimpan dengan nama SAL_UN pada file Audit_Manufakturing.DBF
!
Langkah-langkah:
1. Aktifkan
data file Audit_Manufakturing.DBF.
2. Pilih Analyze dari menu
dan pilih Count.
3. Klik If untuk membuka expression
builder
4. Lalu buat ekspresi
sbb: SALEPR < UNCST
5. Dalam
kotak teks Save As, ketikkan SAL_UN untuk menamai filter tersebut.
6. Setelah
itu klik [VERIFY] untuk
memastikan sudah sesuaikah ekspresi
tersebut.
7. Klik [OK] untuk menutup
expression builder dan kembali ke kotak dialog Count.
Nama filter expression sekarang
muncul dalam kotak
teks If.
8. Klik [OK].
ACL melaporkan hasilnya
dalam jendela
Command
Log
sebagai
berikut:
Analisis : Dari hasil pada Command Log diketahui
bahwa dari 152 record di perusahaan, terdapat
2 record harga jual (SALEPR) yang lebih kecil dari biaya satuan (UNCST).
B. FILTER GLOBAL
Filter global berlaku untuk semua view untuk sebuah input file definition setiap kali kita
menjalankan sebuah perintah dari menu atau tombol. Suatu global filter akan tetap
ada
sampai kita menghapusnya atau
menutup input file.
Contoh 1 :
Langkah-langkah Menjalankan Filter Secara Global:
1. Aktifkan
data file Audit_Manufakturing.DBF
2. Lakukan seperti membuat filter
lokal
3. Klik tombol
(Edit view filter)
pada jendela View atau pilih Tools dari
menu dan pilih Set Global
Filter untuk membuka kotak dialog
set global filter.
4. Pilih filter SAL_UN yang telah
dibuat.
5. Klik
[OK] untuk menjalankan
filter SAL_UN
sebagai
global filter. SAL_UN
akan muncul dalam kotak Default Filter dalam View. Kotak tengah pada status bar juga
menunjukkan bahwa SAL_UN adalah global filter yang
sedang
berjalan. Ketika kita menjalankan sebuah perintah, filter
tersebut diterapkan
kembali, dan lambang ? (tanda tanya) disamping nomor
record yang tampak
pada status bar digantikan dengan jumlah
record yang ditemukan oleh
filter.
Sumber: